"Ngrogoh Ati Mbobol Dompet" - Cerita Kanjeng

NGROGOH ATI MBOBOL DOMPET

Glenak-Glenik Seger-Waras
...

"Sarungmu kok apik, Pakne?" Yu Seger mengamati sarung yang sedang dikenakan suami.

"Ya sudah pasti. Ah, sudah nggak usah memuji. Kamu itu kebiasaan, pertama ngrogoh ati, kedua pasti bikin runyam keadaan ekonomi," jawab Kang Waras.

"Tapi memang apik tenan itu, Pakne. Dapat hadiah ya?"

"Hadiah?! Ngece. Ini beli."

"Ooo..., beli di mana? Kok aku nggak diajak?"

"Dari Pekalongan. Beli online."

"Wah, berarti Pakne lagi sugih dhuwit ini. Aku dibelikan juga dong, Honey...."

"Iya kan? Aku wis apal modusmu itu. Nggak usah aneh-aneh! Sana, belanja sayuran sana hlo. Pagi-pagi kok malah mbahas pakaian. Aku luwe, butuh segera sarapan."

"Kok gitu sih? Ya sudah, bagi dhuwitnya sedikit untuk beli baju baru di pasar. Ya, Sayang...."

"Klambimu kuwi wis turah-turah, Bune. Telung lemari wis kebak kabeh. Nek tuku meneh, berarti butuh tuku lemari meneh. Wis ah, kono gek masak."

"Dhuwitnya baju sini dulu, baru masak."

"Heh, Bune, yang namanya wong urip itu kebutuhan pertamanya panganan, dudu sandhangan. Bajunya anyar gress kalau perutnya lapar ya modyar."

"Teorimu itu salah hlo, Pakne. Di mana-mana, yang namanya manusia itu kebutuhan pokoknya ya cuma tiga: sandhang, pangan, papan. Dan itu nggak boleh diwolak-walik. Pangan tetap nomer dua."

"Oh jadi demi uang baju baru kamu ngajak bantah-bantahan sekarang? Ok. Takladeni. Ayo..."

"Ayo apanya lagi? Pakne itu sudah KO."

"Kok bisa?"

"Ya bisa. Pokoknya beli sayuran dan masak itu nanti. Sekarang dhuwit beli baju dulu. Mana?"

"Iki jane piye? Duwe bojo kok ngeyelan akut. Maksudmu piye, Bune?"

"Masih kurang jelas? Urusan perut itu nomer dua, Pakne. Urusan aurat itu pertama. Itu baru manusia. Kalau hewan makan sambil telanjang sudah biasa. Kalau kita makan tanpa pakaian itu namanya wong edan."

"Semprul. Sudah kuduga, setiap kamu dialog pertamanya ngrogoh ati itu pasti endingnya mbobol dompet."

Yu Seger cuma membalas dengan senyuman jumawa.
Baca juga:
Official Store
Contact
0812-2728-1565
+6281227281565
admin@sarungkanjeng.com
Pekalongan, Indonesia
Social Media
Sarung Kanjeng Indonesia - 2023